BAGAIMANA MEMBUAT CAMPAIGN YANG MENARIK?

Pada saat ini, melakukan marketing campaign di media sosial merupakan sebuah strategi yang banyak dijalankan oleh perusahaan modern. Melalui media sosial, perusahaan mampu menyebarkan produk yang dijual tanpa perlu menguras budget yang besar. Lain halnya dengan periklanan, di media massa dan media cetak, dimana perusahaan harus mengeluarkan biaya yang besar hanya untuk sebuah iklan yang isinya mengenai promosi produk yang aka dijual ke pasaran.


Jasa Web Design


Oleh karena itu, dengan melihat efektivitas yang dimiliki di media sosial, perusahaan pun berlomba-lomba menciptakan sebuah strategi pemasaran yang mampu mengakselerasi penjualan. Hal tersebut dapat kita lihat dengan melihat campaign yang menyebar ke berbagai platform media sosial. Kita pun dapat merasakan kehadiran sebuah campaign melalui sebuah hashtag yang muncul di beberapa linimasa pertemanan di media sosial.

Hasilnya, kita pun akan membaca dan melakukan sesuatu saat melihat campaign tersebut, baik itu membeli produk, menyebarkan pada teman lain, atau berinteraksi secara langsung dengan brand tersebut. Dalam hal ini, sebuah campaign harus menjalankan suatu misi khusus berdasarkan hasil yang telah ditentukan, baik itu meningkatkan brand awareness, kepercayaan dan rasio konversi penjualan. Semakin tinggi hasil yang diberikan, maka semakin baik kualitas campaign tersebut.

Tetapi, pertanyaannya adalah "Apakah anda pernah membuat campaign untuk bisnis yang sedang anda jalankan?", "Seperti apa bentuk campaign yang terakhir anda buat?".
Pertanyaan ini mungkin akan membuat anda berhenti dan berfikir sejenak.
Mungkin saja anda dapat berpikir, "Wah ternyata campaign terakhir yang saya buat sangat kacau sekali dan kurang menarik".

Jika anda dapat berpikir demikian, berarti anda sebenarnya sudah menyadari ada yang kurang dari campaign yang anda buat dan anda membutuhkan suatu hal untuk meningkatkan campaign anda.

Tapi apa yang anda butuhkan sebenarnya untuk meningkatkan campaign yang sukses?

Artikel kali ini akan mengajak anda untuk mencari suatu hal yang penting, yang mungkin belum anda ketahui dan belum digunakan pada campaign-campaign yang telah anda buat.

Bukan hanya itu anda pun akan diajak untuk memahami elemen tentang "Bagaimana membuat campaign yang menarik?".


Mungkin anda berpikir bahwa sebuah campaign menarik dan sukses itu adalah keberuntungan, memang sedikit ada benarnya. Tapi dalam presentase 100%, faktor keberuntungan itu hanya sekitar 10% sedangkan 90% berdasarkan usaha dan wawasan anda.
Yang perlu anda lakukan untuk memaksimalkan 90% adalah dengan mempertajam skill anda dalam meriset pasar, menganalisis data dan membangun strategi detail untuk membantu anda dalam melaksanakan eksekusi secara sempurna.
Sebenarnya dalam menjalankan campaign digital marketing yang sukses membutuhkan waktu dan energi yang cukup panjang. Bukan hanya pada saat pelaksanaannya, tetapi juga pada saat membangun hingga sampai akhirnya ke proses go-live.
Jika anda ingin menarik perhatian target market seperti halnya yang dilakukan oleh sebuah campaign favorit yang menarik perhatian anda, di pembahasan berikutnya ada cara membuat campaign yang telah terbukti untuk membantu membangun pondasi dan juga mengarahkan campaign yang anda buat menuju kesuksesan.

Smart Store Campaign dari Ballantine Whiskey

Saat ini, konsep fotografi menjadi pilihan paling digemari oleh para pemasar di kanal social media. Tantangannya adalah bagaimana konsep aktivasi berbau fotografi tersebut dapat berbeda dari konsep kebanyakan. Ballantine Whiskey merupakan merek minuman beralkohol yang cukup unik menciptakan experiential marketing di social media. Ballantine menghadirkan toko "pintar" yang mampu membaca gesture tubuh pengunjung. Mulai dari membaca sikap tubuh, pakaian yang dikenakan, hingga perilaku secara umum si pengunjung. Foto terunik yang berhasil ditangkap saat pengunjung berada di gerai Ballantine di bandara, selanjutnya dapat di-up load dan di-share secara online. Objektinya, agar mereka dapat berbagi pengalaman yang nengesankan kepada komunitasnya. Kampanye yang ditargetkan untuk menghadirkan brand Ballantine Whiskey di bandara itu pun menuai sukses.

"Pain Your Place" Campaign dari Behr

Salah satu kesulitan yang kerapkali dijumpai konsumen cat adalah memilih warna cat yang tepat untuk rumah mereka. Kali ini, brand cat Behr sanga cerdas menjawab kebutuhan konsumen tersebut. Menggunakan media sosial sebagai kanal komunikasinya, Behr menggelar kampanye bertajuk “Paint Your Place”. Melalui kampnye itu, para pengguna dapat meng-upload foto rumah mereka dan mengecatnya secara virtual menggunakan warna yang ditawarkan oleh Behr. Pelanggan dapat membuat warnanya kesukaannya sendiri di situs tersebut dan memesannya pada saat bersamaan. Bahkan, pengguna juga dapat melihat katalog Behr, bahkan mengunjungi “Inspiration Library”, yang masih menjadi bagian dari situs Behr hingga saat ini. Kampanye tersebut memang sudah berakhir, namun masih banyak orang yang membincangkan mengenai aktivitas yang menyenangkan dan helpful untuk konsumen itu. Pada akhirnya kampanye tersebut nampaknya benar-benar menggenjot merek Behr. Di Indonesi

Kontes Foto Via Instagram dari Casio

a, cat Dulux belakangan ini juga memiliki kesamaan konsep dengan apa yang sudah dilakukan Behr.
Kampanye di social media juga dapat dilakukan dengan ide yang sederhana. Namun, eksekusi ide yang tepat sanggup menghasilkan impresi yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat pada saat brand G-Shock merayakan ulang tahun yang ke-30. Casio mengadakan sebuah acara di New York City, di mana orang-orang didorong untuk meng-upload foto-foto mereka ketika menggunakan jam Casio-nya. Mereka diinstruksikan untuk melakukan hal tersebut dengan menggunakan Instagram, untuk kemudian meng-upload-nya menggunakan tagar spesifik. Orang-orang yang tidak menghadiri event, bahkan juga didorong untuk berpartisipasi. Selanjutnya, foto-foto yagn sudah di-upload tadi ditayangkan melalui live-feed yang tersedia di sepanjang lokasi pelaksanaan. Event itu dipromosikan selama beberapa minggu melalui platform sosial media, dan menghasilkan lebih dari 3000 foto. Di Indonesia sendiri, konsep kontes foto seperti ini sudah sering dilakukan oleh para pengelola merek.

Experential Concert dari Red Bull

Batas antara kegiatan offline dan online, belakangan ini semakin kabur. Contohnya saja, kegiatan konser musik. Jika dulu konser music menawarkan experiential activation melalui konser secara fisik, kini kegiatan konser music dapat dihadirkan secara virtual. Red Bull misalnya, telah mengadakan konser unik di London Eye yang melibatkan kegiatan recreating berbagai “clue experience” dari masa lalu dan masa kini di dalam setiap kapsul. Meskipun audience tidak sempat menghadiri event tersebut, Red Bull menyediakan siaran streaming secara langsung dan diklaim sebagai salah satu yang terbesar dari event sejenis. Event ini juga didukung oleh aplikasi GigDropper yang menyediakan lokasi eksklusif dari adegan club underground untuk para penggunanya. Event ini sangat sukses, baik dalam hal pelanggan yang kehadiran langsung maupun menonton online. Di Indonesia, XL pernah melakukan hal serupa saat konser music Noah. Tak hanya menghadirkan konser music secara fisik, public juga diundang nyanyi bareng Noah secara virtual.

Experential Games dari Volvic Water

Games memang menjadi salah satu kendaraan yang efektif dalam merangkul konsumen. Tak heran, jika banyak pemasar yang sering menggunakan pendekatan games dalam kampanye komunikasi mereka. Adalah kampanye dua minggu dari Volvic Water dapat menjadi contohnya. Menampilkan digital billoard interaktif dan menempatkannya di pusat belanja lokal yang berada di Kent, rupanya Volvic Water mampu menarik minat para pejalan kaki di sana. Para pejalan kaki yang lewat didorong untuk “meledakkan” buah virtual, hingga botol airnya terisi. Segera setelah itu terjadi, brand ambassadors akan muncul dan memberikan hadiah mereka sesuai dengan rasa yang mereka menangkan. Sebuah game di facebook juga dibuat untuk mendorong amplifikasi dari program tersebut. Di Indonesia, konsep games yang diterapkan di social sudah sangat sering dilakukan.

Experential Advertising dari Marriott

Branding lewat advertising tidak harus dilakukan secara konvensional, lewat beriklan di televisi maupun cetak misalnya. Namun, pemasar yang kreatif dapat menggunakan pendekatan yang unik untuk beriklan. Contoh menarik dapat dilihat pada apa yang sudah dilakukan Hotel Marriott. Pada bulan Juli, London’s Heathrow Airport mengembangkan sistem perjalanan yang futuristik bagi para penumpangnya untuk memasuki bandara dari area parkir. Bandara tersebut juga menyediakan transportasi kecil berbentuk seperti kacang polong (little pods) yang dapat membawa beberapa orang masuk ke dalam terminal. Little pod itu berwarna-warni dan bertuliskan nama merek di bagian dalam dan luarnya. Pod tersebut juga memberikan berbagai informasi kepada travelers mengenai hotel-hotel Marriott beserta fasilitas-fasilitasnya. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan paket “Loyalty” untuk orang-orang yang sering berpergian untuk urusan bisnis. Setiap warna merepresentasikan tipe hotel yang berbeda dari brand tersebut. Anda dapat bertaruh bahwa Marriott memberikan perhatian mengenai warna pod apa yang dipilih oleh penumpang. Ini merupakan bentuk kemasan advertising dan analisis marketing cerdas melalui pengalaman yang dibangun di hati konsumen.

Experential Product Launching dari Oscar Meyer

Sebuah peluncuran produk baru dapat menghasilkan awareness yang tinggi jika dikemas dengan aktivasi yang mampu menciptakan pengalaman unik bagi target market-nya. Sebuah perusahaan daging, Oscar Meyer, memiliki ide cerdas untuk memasarkan produk baru mereka, “Butcher Thick Cut Bacon”. Kala itu, mereka memutuskan untuk mengirimkan komedian Josh Sankey ke seluruh negeri dengan bacon sebagai satu-satunya bentuk uang baginya. Sankey diberikan sebuah truk berisi 3000 pound barang bacon dan diminta untuk menukarkannya dengan barang-barang yang dia butuhkan. Sosial media dimanfaakan, yakni dengan mengundang orang-orang di seluruh negeri untuk menggunakan Twitter atau Facebook, dan menawarkan transaksi dengan Josh untuk ditukar dengan sepotong daging lembut yang enak. Sebagai tambahan, seluruh prosesnya difilmkan dan di-posting ke website-nya. Kehebohan kampanye tersebut sanggup menciptakan viral. Josh bahkan dapat menukar dagingnya dengan tiket NASCAR, konser, dan tato bacon. Bagian terbaiknya mungkin adalah ia mampu meyakinkan walikota Cedar City, Utah, untuk mengubah namanya menjadi “Sizzle City” selama satu hari.

Daily Twist Campaign dari Oreo

Oreo membuat sebuah kampanye di Pinterset yang disebut dengan “Daily Twist”. Dalam kampanye itu, pencinta Oreo diajak untuk mengukir biskuit menjadi berbagai bentuk, mengambil foto, dan menempelkannya ke dinding. Perusahaan tersebut kemudian memilih karya kreatif finalis untuk digunakan di dalam kampanye iklan barunya. Cerdasnya, pada hari terakhir, mereka bekerja sama dengan 360 pekerja kreatif (via agensi) dan membuat sebuah kantor kaca di Times Square. Karya tiga finalis kemudian di-upload ke online untuk kemudian di-vote. Sementara itu, agensinya tampil penuh di depan masyarakat sepanjang hari kerja.

"Be the Coach" Campaign dari Carling Black Label

Insight yang didapatkan pada segmen para pencinta sepak bola Afrika Selatan, rupanya keinginan mereka untuk memiliki kontrol atas permainan sepak bola. Oleh karena itu, Carling Black Label mencoba memberikan pengalaman yang unik kepada para pecinta sepak bola. Yakni, mereka diajak menjadi pengendali jalannya pertandingan sepak bola, dalam hal ini menjadi seorang pelatih. Ya, Carling Black Label mengadakan sebuah kampanye di mana mereka menaruh kode-kode unik di dalam botol mereka dan meminta konsumen untuk memilih pemain-pemain beserta posisi relevan mereka via USSD. Perusahaan ini mendorong orang-orang untuk menjadi pelatih selama sehari untuk dua tim utama Afrika Selatan, yakni Kaiser Chiefs dan Orlando Pirates. Pada hari itu, lebih dari 85.000 orang menghadiri permainan, sementara jutaan orang menonton di TV. Sebagai hasil dari kampanye experiential marketing itu, mereka mendapat pertumbuhan lebih dari 450% hanya dari laman Facebook mereka sendiri.

Experential Game Mobile dari Disney


Merek raksasa dunia, Disney, bekerja sama dengan Coca Cola untuk membuat game mobile yang berdasarkan lokasi. Permainan Coke Zero yang disebut “Lifecycle” ini bertujuan untuk mempromosikan excitement untuk film “Tron,” dengan berjanji untuk membantu pengguna agar menjadi “Tron Light Cycle.” Pada intinya, semua aplikasi seakan melakukan tracking setiap gerak pengguna via GPS. Seperti pada film, idenya adalah untuk menciptakan sebuah light path yang menghalangi jalan pengguna lain. Menurut Susan Stribling, Director of Public Affair and Communication Coca-Cola untuk wilayah Amerika Utara, Coca Cola memberikan sesuatu yang menyenangkan dan melibatkan orang-orang untuk melakukan sesuatu hanya melalui asosiasi antara Coke Zero, Tron, dan Disney.



Demikikan yang kami sampaikan bagaimana membuat campaign yang menarik dengan melihat dari beberapa produk yang sudah ada dipasaran agar anda dapat dengan lebih mudah mempelajari produk yang telah ada dipasaran sehingga dapat anda terapkan terhadap produk yang anda jual.


Dan kami menyediakan jasa web design yang berada di daerah Bekasi dan Jakarta yang akan memenuhi kebutuhan anda dalam sarana pembuatan website untuk produk atau perusahaan bisnis anda.

Semoga bermanfaat dan Terimakasih .... ^^